Pulpa dalam gigi sewaktu-waktu dapat terkena infeksi atau radang. Pemicu hal ini antara lain lubang yang sudah dalam, proses lubang yang berlanjut di bawah tambalan, kebiasaan mengerot-ngerot saat tidur (bruxisme), perokok (menurut penelitian lebih sering menderita masalah pada gigi yang membutuhkan penanganan berupa PSA), peradangan gusi parah, tindakan penambalan yang berulang-ulang pada gigi, “crack” atau keretakan pada gigi, serta trauma (misalnya gigi terbentur karena kecelakaan).
Walaupun secara visual tidak terdapat kerusakan (misalkan pada “crack” yang halus), namun hal-hal di atas dapat menghancurkan lapisan pelindung pulpa sehingga bakteri dapat masuk. Bakteri kemudian dapat keluar dari ujung akar dan menimbulkan infeksi pada tulang dan gusi di sekitar akar gigi. Bila pulpa yang telah terinfeksi tidak diobati maka dapat menimbulkan sakit dan akan terbentuk nanah.
PSA dibutuhkan karena dapat membuang pulpa dan bakteri yang menyebabkan infeksi, sehingga tulang di sekitar gigi dapat sehat kembali dan sakit gigi pun hilang.
Gejala-gejala gigi yang membutuhkan perawatan yaitu: sakit sepanjang waktu, selalu sensitif terhadap panas atau dingin, sakit saat mengunyah atau bila disentuh, gigi goyang, gusi bengkak, diskolorasi (perubahan warna) gigi, pipi bengkak dan adanya jerawat kecil berwarna putih di gusi yang mengeluarkan nanah. Bagaimana pun, terkadang ada juga kasus yang tidak terdapat gejala-gejala tersebut sama sekali.
Bila satu atau lebih gejala tersebut terjadi pada anda, bisa jadi anda membutuhkan perawatan saluran akar.
Pencabutan belum tentu menyelesaikan masalah
Bila gigi yang sakit dicabut, gigi-gigi di sebelahnya akan bergeser sehingga mengganggu gigitan dan pengunyahan. Gigi yang hilang bisa saja diganti dengan gigi palsu, tapi rasanya tidak akan bisa senyaman gigi asli, khususnya saat dipakai menggigit dan mengunyah makanan.