Sarcoma Kaposi adalah keganasan paling umum yang berkaitan dengan infeksi HIV. Keganasan ini adalah tumor dari proliferasi vaskuler yang terjadi pada kulit maupun jaringan mukosa.
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi dicurigai adanya peranan factor-faktor virus (mungkin CMV) yang berkaitan dengan angiogenesis. Terjadi kira-kira pada 20% pasien AIDS; prevalensinya kira-kira 30% pada pria homoseksual yang terinfeksi HIV.
Sarcoma Kaposi ditandai oleh 3 tahap. Pada awalnya keganasan tersebut merupakan macula merah tanpa gejala, selanjutnya membesar menjadi plak merah-biru. Lesi-lesi yang lanjut tampak sebagai nodula-nodula biru-ungu, berlobus, berulserasi dan menyebabkan sakit.
Lokasi yang paling umum adalah didaerah lateral palatum keras, diikuti oleh gusi dan mukosa pipi. Seringkali lesi tersebut multifocal, tidak nyaman, dan memprihatinkan secara estetika.
Perawatannya adalah paliatif dengan memakai terapi radiasi dan kemoterapi. Lesi-lesi tampak sama secara klinis, yang dapat dipisahkan secara biopsy dengan eritroplakia, hemangioma, purpura dan kandidiasis atrofi.
Limfoma sel B non Hodgkins dan karsinoma sel skuamosa dikaitkan dengan infeksi HIV, barangkali sebagai akibat dari penjagaan kekebalan abnormal yang dapat meningkatkan proliferasi neoplastik.
Limfoma non Hodgkins seringkali tampak sebagai massa ungu, difus, cepat berproliferasi dari kompleks palatum retromolar. Karsinoma sel skuamosa paling sering dijumpai sebagai lesi putih kemerah-merahan atau berulserasi pada tepi lateral lidah.
Banyak dari co factor yang biasa, seperti usia lanjut, penyalah gunaan alcohol, kebersihan mulut yang jelek, tidak dijumpai pada orang-orang yang terinfeksi HIV.