Proses Pertumbuhan Gigi Bayi


Gigi susu biasanya mulai muncul antara usia lima sampai tujuh bulan. Namun bisa saja gigi ini sudah mulai tampak saat anak berusia tiga bulan, atau baru akan muncul setelah usia lebih dari satu tahun. Gigi susu yang pertama keluar ialah gigi seri bawah, kemudian gigi seri atas, disusul gigi geraham pertama, gigi taring, dan terakhir gigi geraham kedua. Kalau sudah lengkap
keluar, anak akan mempunyai 4 buah gigi seri atas, 4 buah gigi seri bawah, 2 buah gigi taring atas, 2 buah gigi taring bawah, 4 gigi geraham atas dan 4 buah gigi geraham bawah. Seluruhnya berjumlah 20 buah gigi-geligi.

BACA JUGA:  Kesehatan Gigi: Mencegah Lebih Baik daripada Merawat

Proses ini berlangsung dari sejak bayi sampai anak berusia tiga tahun. Pada saat gigi akan keluar, umumnya anak akan rewel, resah, kehilangan nafsu makan, sering menggigit-gigit benda. Kalau hal ini terjadi, sebaiknya Anda tidak panik.


Sebenarnya, masalah ini dapat diatasi dengan memberinya botol susu atau mainan karet yang bundar dan tumpul permukaannya, sehingga aman bagi anak. Bila anak demam, dapat diberikan obat penurun panas. Untuk mengatasi rasa sakit sewaktu gigi mulai keluar, bersihkan gusi bayi. Sebaiknya hal ini sudah mulai dilakukan sejak bayi baru lahir.

 

Menurut para ahli, penyebab utama kerusakan gigi adalah asam yang dibuat oleh kuman yang ada dalam rongga mulut. Kuman tersebut akan menghasilkan asam bila ada sisa makanan, yang rnengandung gula dan tepung, yang lengket pada gigi pada waktu yang lama. Asam tersebut dapat menyebabkan rusaknya lapisan keras gigi (email), sehingga terjadi lubang pada gigi. Bila lapisan ini rusak, maka bagian dalam gigi yang tidak sekeras email, akan lebih cepat hancur dan menimbulkan rasa sakit.

BACA JUGA:  Senyum Indah Dengan Gigi Sehat

Pada anak balita, penyebab kerusakan gigi yang terbesar adalah minum susu atau cairan manis lainnya melalui botol. Mengingat hal ini, sebaiknya setiap kali anak selesai
minum susu atau cairan manis lainnya (seperti air jeruk atau jus buah-buahan), berilah ia satu atau dua sendok air putih untuk ‘mencuci’ mulutnya. Jangan pula membiasakan
anak tertidur dengan botol dot masih dalam rnulut, karena cairan manis tersebut akan menggenangi gigi seri atas.

BACA JUGA:  Edema Gusi dari Hipotiroidisme

Kalau kebiasaan ini berlangsung cukup lama, gigi seri akan mengalami kerusakan. Bahkan tidak hanya gigi seri saja yang rusak, tetapi seluruh permukaan gigi. Sebaiknya, periksakan gigi anak setiap 6 bulan sekali, sehingga apabila terjadi gangguan bisa segera terdeteksi dan tertangani.