Perjalanan Sikat dan Pasta Gigi


Sejak abad kedelapan, bangsa-bangsa di bawah panji Muslim telah mengenal kegunaan siwak, yang juga dikenal dengan sebutan kayu sugi, untuk membersihkan gigi. Sementara, baru pada akhir abad ke-14 Bangsa Cina hadir dengan sikat gigi pertama di dunia. Sikat gigi primitif ini terbuat dari kumpulan bulu keras yang tumbuh pada leher babi hutan dan ditempelkan pada sebatang bilah bambu. Empat abad kemudian masyarakat dunia barat menyusul ketika William Addis, seorang warga Negara Inggris, membuat beberapa lubang pada sebuah tulang hewan, memasukkan kumpulan bulu pada masing-masing lubang, dan mengelemnya agar tidak ada bulu-bulu yang dapat tertarik keluar dengan mudah. Beliau pun kaya mendadak berkat penemuannya yang kemudian diproduksi secara masal ini.

BACA JUGA:  Prefer Anti- Cellulite Soaps for Prevention from Cellulite

Di era yang sama, pasta gigi yang digunakan tidak kalah ‘seadanya’, biasanya berupa bubuk yang terbuat dari campuran kayu manis, tawas yang dibakar dan ‘darah naga’. Darah naga yang digunakan di sini tentu saja bukan darah dari naga betulan, melainkan getah berwarna merah dari beberapa tanaman tertentu, seperti Pohon Jenang. Selain itu, ada juga yang menggunakan bubuk batu bata sampai tumbukan keramik dengan langsung menggosokkannya pada gigi dengan jemari, atau bila mampu membelinya, dengan sikat gigi ciptaan William Addis.


BACA JUGA:  Anatomi Masalah Gigi Anodontia (Anodontia Vera)

Menyongsong abad kesembilanbelas, Dr. Washington Sheffield, asal New London, Connecticut, mulai memproduksi pasta gigi dalam kemasan tube dengan merek Dr. Sheffield’s Creme Dentifrice. Beliau terinspirasi cerita putranya yang saat berlibur di Paris melihat seorang pelukis menggunakan cat dalam tube. Seakan tak mau kalah, perusahaan kimia asal Amerika, DuPont, membuat gebrakan pada tahun 1938, mengganti bulu binatang yang biasanya digunakan untuk sikat gigi, dengan serat sintetis macam nylon. Inilah saatnya dunia kebersihan gigi dan mulut memasuki dunia modern! Perjalanan sikat dan pasta gigi tak berhenti sampai di sana saja, bahkan hingga detik ini dan tentunya untuk waktu yang akan datang, ilmuwan di seluruh dunia kiranya akan terus berkarya untuk menghasilkan penemuan terbaik demi meningkatkan kesehatan mulut dan gigi. Jangan sia-siakan perjalanan mereka, gunakan sikat dan pasta gigi minimal dua kali sehari, sesudah makan dan sebelum tidur!