Perubahan Pada Bibir


Bibir dapat mengalami perubahan dalam ukuran, warna dan permukaannya. Beberapa dari perubahan ini adalah tidak berbahaya, misalnya bibir akan menipis pada orang tua. Perubahan lainnya bisa menunjukkan suatu kelainan medis.

Ukuran Bibir.


Suatu reaksi alergi dapat menyebabkan pembengkakan bibir. Reaksi ini dapat disebabkan oleh kepekaan terhadap makanan tertentu, obat-obatan, kosmetik atau bahan iritan yang terdapat dalam udara.

 

Beberapa keadaan lainnya yang dapat menyebabkan pembengkakan bibir:
– Angioedema, suatu penyakit keturunan, menyebabkan serangan pembengkakan bibir yang berulang
– Eritema multiformis, luka bakar karena sinar matahari atau cedera.

Pembengkakan bibir hebat tertentu bisa dikurangi dengan suntikan kortikosteroid. Untuk pembengkakan lainnya, jaringan bibir yang berlebihan bisa diangkat melalui pembedahan untuk memperbaiki penampilan. Sejalan dengan bertambahnya usia, bibir akan menipis. Untuk alasan kosmetik, bibir yang menipis bisa diperlebar dengan menggunakan suntikan kolagen atau suntikan lemak yang berasal dari bagian tubuh lainnya.

BACA JUGA:  Tips untuk Menjaga Kesehatan Gigi

Warna & Permukaan Bibir.

Sinar matahari atau cuaca dingin dan kering dapat menyebabkan bibir terkelupas. Demikian juga halnya dengan reaksi alergi terhadap lipstik, pasta gigi, makanan atau minuman. Setelah penyebabnya dihilangkan, biasanya bibir akan kembali normal. Kadang diberikan salep kortikosteroid untuk menghentikan pengelupasan. Matahari juga dapat merusak, menyebabkan bibir menjadi keras dan kering, terutama bibir bawah. Bintik-bintik merah atau putih yang transparan merupakan tanda-tanda kerusakan yang menigkatkan resiko terjadinya kanker. Kerusakan akibat sinar matahari ini dapat dikurangi dengan melindungi bibir dengan balsem bibir yang mengandung tabir surya atau dengan menggunakan topi lebar untuk melindungi wajah dari sinar matahari.

BACA JUGA:  Kebiasaan yang Merusak Gigi

Frekels (bintik-bintik kecil berwarna kuning kecoklatan di kulit) dan makula melanotik (daerah kecoklatan yang bentuknya tidak teratur) sering ditemukan di sekitar bibir dan menetap selama bertahun-tahun. Tanda ini tidak perlu dirisaukan. Bintik-bintik kecil berwarna hitam kecoklatan yang tersebar bisa merupakan tanda dari penyakit usus keturunan dimana pada lambung dan usus ditemukan polip (sindroma Peutz-Jeghers). Sindroma Kawasaki bisa menyebabkan bibir kering dan pecah-pecah dan lapisan mulut menjadi kemerahan. Pada peradangan bibir (keilitis), sudut mulut terasa nyeri, mengalami iritasi, tampak merah, pecah-pecah dan bersisik. Jamur (thrush) bisa tumbuh di sudut mulut dan menimbulkan luka terbuka. Keilitis bisa merupakan akibat dari kekurangan vitamin B riboflavin dalam makanan.

BACA JUGA:  Jantung Sehat dengan Rajin Menyikat Gigi

Lipatan kulit vertikal dan kulit yang teriritasi bisa timbul di sudut mulut jika gigi palsu tidak dapat membuka rahang sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diatasi dengan mengganti atau menyesuaikan posisi gigi palsu. Daerah yang menonjol atau suatu luka terbuka dengan tepian yang keras di bibir, bisa merupakan suatu bentuk dari kanker kulit.