Ulser minor adalah yang paling sering dijumpai, dan biasanya berdiameter kurang dari 1 cm dan sembuh tambah menimbulkan jaringan parut. Bentuknya bulat, berbatas jelas, dan biasanya dikelilingi oleh daerah yang sedikit kemerahan. Lesi biasanya hilang setelah 7-10 hari.
Ulser mayor biasanya berdiameter lebih dari 1 cm, bulat dan juga berbatas jelas. Tipe ini membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh, dan dapat menimbulkan jaringan parut setelah sembuh.
Ulser herpetiform adalah yang paling jarang terjadi dan biasanya merupakan lesi berkelompok dan terdiri dari ulser berukuran kecil dengan jumlah banyak.
Stomatitis aphtous Reccurent sebetulnya dapat sembuh sendiri, karena sifat dari kondisi ini adalah selflimiting. Untuk kasus ringan, jenisnya bisa berupa obat salep yang berfungsi sebegai topical coating agent yang melindungi lesi dari gesekan dalam rongga mulut saat berfungsi dan melindungi agar tidak berkontak langsung dengan makanan yang asam atau pedas.
Selain itu, ada juga salep yang berisi anestesi topical untuk mengurangi rasa perih. Obat topical adalah obat yang diberikan langsung pada daerah yang terkena (bersifat local).
Pada kasus yang sedang hingga berat, dapat diberikan salep yang mengandung topical steroid. Pada penderita yang tidak berespons terhadap obat-obatan topical dapat diberikan obat-obatan sistemik.
Penggunaan obat kumur Chlorhexidine dapat membantu mempercepat penyembuhan Stomatitis aphtous Reccurent . Namun penggunaan obat ini secara jangka panjang dapat menyebabkan perubahan warna gigi menjadi kecoklatan.
Obat-obatan tersebut didapat dengan resep dokter. Meskipun penyakit ini terbilang ringan, ada baiknya bila ditangangi oleh dokter gigi spesialis penyakit mulut (drg.Sp.PM).