Penyakit kaki, Tangan, Mulut = KTM
Flu singapura merupakan penyakit yang muncul sepanjang tahun. Dinamakan flu Singapura karena Singapuralah penyakit ini menimbulkan kematian yang cukup banyak.
Virus Flu Singapura yang sering dijumpai di Indonesia merupakan tipe Coxsakie A dan Coxsakie B, jenis ini lebih ringan disbanding virus enterovirus 71 yang mewabah di Singapura.
Flu Singapura lebih sering menyerang anak-anak di bawah usia setahun hingga lima tahun karena daya tahan tubuh pada anak di usia tersebut masih rendah. Terlebih lagi anak-anak usia ini belum mampu menjaga dirinya agar menghindari kontak dari penderita Flu Singapura.
Flu Singapura memiliki gejala hampir sama dengan flu biasa pada umumnya seperti batuk, pilek, dan demam. Bedanya, setelah anak menderita demam sekitar 2-3 hari, muncul ruam merah dan lesi-lesi (berair seperti cacar air) dibagian sekitar mulut, lidah, pipi, dan tenggorokan.
Ruam merah dan lesi bisa juga muncul diselangkangan, tangan, kaki, dan bokong. Itu sebabnya penyakit ini juga dikenal dengan sebutan penyakit kaki, tangan, dan mulut.
Bila muncul tanda lesi pada anak, segera bawa anak kerumah sakit untuk memastikan apakah penyebabnya dikarenakan virus Flu Singapura.
Sayangnya penyakit ini belum ada antivirus atau obat antibiotiknya. Yang bisa memerangi virus ini adalah tubuh kita sendiri. Biasanya penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu satu minggu sampai sepuluh hari.
Untuk mendukung percepatan penyembuhan, biasanya dokter akan memberikan obat-obatan sejenis suportif seperti obat demam, obat nyeri ataupun obat antiseptic untuk berkumur-kumur. Selain itu, berikan makanan lunak dan mudah ditelan dan bersifat mendinginkan seperti buah-buahan, pudding, atau jeli.
Pemberian infuse merupakan alternative bila anak menolak makan dan minum. Terkena sariawan biasa saja sakitnya bukan kepalang apalagi bila di seluruh rongga mulut dan lidah terdapat lesi-lesi. Bisa dibayangkan bagaimana sakitnya bukan?