Tato disebabkan oleh tertanamnya pigmen-pigmen eksogen di dalam mukosa dengan sengaja atau secara kebetulan. Tipe intraoral yang paling sering adalah tato amalgam yang disebut oleh beberapa orang sebagai “Argyrosis Fokal”.
Tato amalgam tampak sebagai suatu diskolorasi biru-hitam, tidak menimbul, yang biasanya tidak teratur bentuknya dan bervariasi ukurannya.
Hal itu akibat dari terjebaknya amalgam dalam luka jaringan lunak seperti soket pencabutan gigi atau abrasi gusi karena bur yang sedang berputar.
Penguraian senyawa-senyawa perak dari amalgam memberi warna biru-hitam yang khas. Diskolorasi fokal kadang-kadang dapat tampak hijau sampai abu-abu tua karena endapan aloi tembaga yang banyak.
Tato amalgam biasanya dijumpai pada gusi di daaerah-daerah posterior sekitar restorasi amalgam yang besar atau tumpatan tuang emas.
Lesi-lesi ini tidak terbatas pada gusi dan dapat dijumpai di lingir tanpa gigi, mukosa vestibular, palatum, mukosa pipi, dan dasar mulut.
Diagnosis klinis dari tato amalgam dan dapat dipastikan dengan temuan bukti radiologik dari logam asing dalam jaringan paradental.
Gambaran radiologis dapat bervariasi dari tidak ada paratikel sampai partikel seujung jarum atau radiopak globuler yang diameternya beberapa milimeter.
Jika radiograf tidak memperlihatkan partikel-partikel logam yang dicurigai, maka diperlukan biopsi untuk mengesampingkan lesi-lesi berpigmen yang lebih serius.
Tipe tato lain yang dijumpai dalam rongga mulut adalah tato luka pensil grafit dan tinta India. Luka pensil grafit terlihat setelah trauma sebagai makula yang jelas, abu-abu, seringkali terdapat di palatum. Sifat lesinya dapat dipastikan dengan mudah dengan menanya kepada pasiennya.
Tato tinta India biasa kadang-kadang merupakan temuan pada mukosa dari bibir bawah. Secara umum, tato tidak berbahaya sama sekali dan secara klinis tidak bermakna; tetapi, kadang-kadang tidak dapat dibedakan dari lesi merugikan yang lebih potensial.