Bakteri di dalam gigi sebenarnya terus melakukan proses pembusukan, terutama setelah makan dan kondisi tubuh tidak aktif atau tidur. Menyikat gigi sebelum tidur tidak menjamin sisa-sisa makanan yang ada di dalam gigi terbuang semuanya. Makanan yang tersisa inilah yang menjadi sumber makanan dari bakteri dalam gigi sehingga berpotensi menimbulkan bau.
Tetapi, tingkat bau mulut seseorang tergantung dari kualitas mereka membersihkan gigi. Juga kondisi kesehatan seseorang. Orang yang menderita diabetes, misalnya, mulutnya akan tetap bau. Begitu juga yang menderita maag, bau mulut cepat keluar karena sensasi asam lambung yang cepat.
Untuk menjaga agar mulut tetap segar saat puasa dan tidak menimbulkan bau yang berlebih, makanan yang dikonsumsi saat sahur sebaiknya makanan yang tidak berpotensi tinggi menimbulkan bau, seperti pete atau goreng-gorengan. Makanan yang disarankan untuk sahur yaitu makanan tinggi serat seperti sayur dan buah.
Bau mulut saat puasa terjadi karena kekeringan pada mulut akibat kurangnya cairan (saliva atau air ludah). Karena saliva berkurang, bakteri dalam mulut pun jadi lebih banyak sehingga muncul bau mulut. Bagaimana mencegahnya? Berikut tips mengatasi bau mulut selama puasa:
1. Hindari makanan yang berpotensi menimbulkan bau seperti bawang merah, bawang putih, petai, jengkol, durian, ikan, daging, juga berbagai produk susu.
2. Kurangi jumlah rokok yang diisap
3. Gosok gigi setelah sahur, berbuka puasa dan mau tidur. Gosok dengan cara yang benar agar gigi dan rongga mulut bersih dan tidak tersisa makanan
4. Untuk membersihkan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi, gunakan benang gigi
5. Perbanyak konsumsi buah dan sayur
6. Kurangi konsumsi minuman berkafein
7. Bila menggunakan obat kumur, jangan berlebih karena akan menghilangkan kondisi flora normal yang dibutuhkan gigi.