Anatomi Masalah Gigi Anodontia (Anodontia Vera)


Anatomi Masalah Gigi Anodontia (Anodontia Vera)Anodontia adalah suatu kelainan genetik yang langka yang ditandai dengan tidak munculnya gigi geligi tetap dalam istilah kedokteran gigi disebut anodontia vera. Kondisi ini dibagi lagi menjadi tiga kelompok, tergantung jumlah gigi yang hilang. Pada anodontia kompleks, gigi geligi tidak muncul secara keselurhan. Anodontia parsial, yang juga dikenal sebagai hipodontia, adalah kehilangan kongenital untuk satu sampai enam gigi geligi tetap sementara oligodontia mengacu pada kehilangan lebih dari enam gigi.

Hipodontia dan oligodontia diketahui lebih umum terjadi daripada kehilangan gigi secara keseluruhan yang ditemukan pada anodontia kompleks. Kecacatan ini biasanya lebih sering berkaitan dengan kondisi genetik seperti sumbing bibir, sumbing palatal, Down Syndrome dan Ectodermal dysplasia. Anodontia tida membahayakan jiwa dan kondisi ini dapat diatasi dengan implan gigi dan gigi tiruan untuk anak-anak secepatnya pada usia dua tahun. Kekurangan satu gigi atau lebih yang terjadi karena kongenital cenderung lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.


BACA JUGA:  Menjaga Agar Gigi Tidak Mudah Terbentuk Karang Gigi

Ciri-ciri
Penderita anodontia total dapat ditandai dengan gigi-gigi yang tidak tumbuh sama sekali sejak lahir. Jika ada gigi yang berhasil tumbuh, maka termasuk anodontia parsial dan biasanya memiliki banyak ruang antar gigi serta lokasi pertumbuhan gigi yang abnormal. Pada anodontia parsial, gigi yang tidak tumbuh adalah gigi geraham atau gigi seri.

 

Jenis jenis
Anodontia ada 2 macam : (W,Itjiningsing.1995.Anatomi gigi.Jakarta:EGC)
1.Anodontia lengkap
anodontia lengkap kebanyakan disebabkanoleh penyakit herediter (sex-linked genetic trait),hal ini jarang sekali terjadi.

2. Anodontia sebagian
Anodontia sebagian biasanya kongenital.kehilangan satu atau beberapa gigi di dalam rahang meskipun  belum terbukti  karena herediter tetapi tendens untuk tidak ada gigi yang sama pada suatu keluarga sering dijumpai.

Anodontia terdiri dari 2 macam , yaitu :
1. Hypodontia yaitu penderita yang kekurangan 1 sampai 6 gigi dari jumlah gigi yang normal .
Hypodontia dapat mengenai pria atau wanita , ras apapun dan gigi sulung atau tetap . Kira kira 5 persen dari penduduk mngalami kecenderungan cukup umum.Gigi tidak ada bawaanyang paling sering adalah molar 3 , diikuti premolar kedua bawah , premolar kedua atas dan insisivus lateral atas . Ruang yang tampak atau gigi sulung persistensi sering merupakan tanda klinis dari keadaan ini . Menghitung gigi-gigi bersama dengan radiograf memastikan keadaan tersebut.

BACA JUGA:  Lupus Eritematosus

2. Oligodontia yaitu suatu keadaan dimana penderita kekurangan lebih dari 6 gigi dari jumlah normal. Keadaan ini mungkin bisa terjadi pada gigi dasar/susu dan gigi permanent, akan tetapi sebagian besar kasus terjadi pada gigi permanent. Penyebab anodontia, baik total maupun parsial, adalah berhubungan dengan faktor genetika, faktor lingkungan, Sotos Syndrome, Goltz Gorlin Syndrome, dan lain-lain.

Faktor penyebab anadontia
Anodontia dan hypodontia kadang ditemukan sebagai bagian dari suatu sindroma, yaitu kelainan yang disertai dengan berbagai gejala yang timbul secara bersamaan, misalnya pada sindroma Ectodermal dysplasia. Hypodontia dapat timbul pada seseorang tanpa ada riwayat kelainan pada generasi keluarga sebelumnya, tapi bisa juga merupakan kelainan yang diturunkan.

BACA JUGA:  Hubungan Antara Karies dan Diet

– Gejala anadontia
Anodontia ditandai dengan tidak terbentuknya semua gigi, dan lebih sering mengenai gigi-gigi tetap dibandingkan gigi-gigi sulung. Pada hypodontia, gigi-gigi yang paling sering tidak terbentuk adalah gigi premolar dua rahang bawah, insisif dua rahang atas, dan premolar dua rahang atas. Kelainan ini dapat terjadi hanya pada satu sisi rahang atau keduanya. Serta terdapat ruang yang tampak atau gigi sulung persistensi sering merupakan tanda klinis dari keadaan ini . Menghitung gigi-gigi bersama dengan radiograf memastikan keadaan tersebut.

– Pemeriksaan
Diagnosa anodontia biasanya membutuhkan pemeriksaan radiografik untuk memastikan memang semua benih gigi benar-benar tidak terbentuk. Pada kasus hypodontia, pemeriksaan radiografik panoramik berguna untuk melihat benih gigi mana saja yang tidak terbentuk.

– Perawatan
Lakukan konsultasi dengan dokter gigi sedini mungkin bila terdapat kecurigaan terjadinya kelainan ini.Perawatan yang biasanya diberikan oleh dokter gigi adalah pembuatan gigi tiruan.