Kandidiasis, dalam berbagai penampilan klinis adalah infeksi mulut paling umum, yang terjadi pada permukaan mukosa pasien AIDS dan seringkali merupakan manifestasi oral yang pertama.
Infeksi kandida biasanya bersifat kronis dan dapat tampak merah, putih, rata, menimbul dan noduler. Semua permukaan mukosa mulut dapat terinfeksi, meskipun daerah yang paling sering adalah palatum, lidah dan mukosa pipi.
Gejala-gejala infeksi dapat meliputi ketidaknyamanan ringan, rasa terbakar, dan pengecapan yang berubah. Tipe-tipe kandidiasis meliputi kandidiasis pseudomembranosus, kandidiasis eritematosus (atrofi), kandidiasis hiperplastik dan keilitis angularis.
Kandidiasis pseudomembranosus ditandai oleh plak-plak putih sperti krem, yang pada usapan terlihat menunjukkan permukaan mukosa yang merah, kasar, atau berdarah.
Usap pewarnaan KOH atau kultur jamur menunjukkan morfologi khas dari Candida albicans. Bentuk Eritematosus atau atrofi secara klinis tampak sebagai suatu daerah merah difus, biasanya terletak pada dorsum lidah.
Ditempat ini keadaan tersebut disertai dengan hilangnya papilla-papila filiformis dan disebut “median rhomboid glositis”. Lesi kontak eritematosus, difus yang sesuai dengan ukuran dan bentuk lesi lidah dapat terlihat jelas pada palatumnya.
Kandidiasis hiperplastik kronis, yaitu tahap akhir dari infeksi candida secara klinis tampak sebagai plak-plak keratotik putih dan difus pada mukosa pipi. Plak-plak ini tidak dapat dihapus.
Obat-obat anti jamur topical hampir selalu efektif dalam perawatan kandidiasis oral; tetapi keadaan tersebut dapat menjadi kronis serta kambuh dan dapat diperkirakan akan terjadi kandidiasis esophagus. Infeksi jamur oral tidak sering yang berkaitan dengan AIDS adalah geotrikosis dan histoplasmosis.