Caries atau Karies dalam bahasa Indonesia, sebenarnya bukan istilah untuk lubang gigi. Dalam sebuah situs dokter gigi dijelaskan bahwa Karies adalah istilah untuk penyakit infeksi. Karies yang terjadi pada gigi disebut Karies Gigi.
Namun karena umumnya orang dating dengan keadaan gigi yang berlubang sebagai tanda Karies, dokter gigi mengistilahkannya dengan gigi yang berkaries. Akhirnya, orang awam menyimpulkan bahwa Karies sama dengan gigi berlubang.
Karies merupakan masalah gigi yang umum dijumpai di Indonesia. Sedemikian umumnya sehingga penderitanya kerap mengabaikannya. Pada hal jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, gigi tanggal, infeksi, bahkan kematian.
Karies diawali dengan timbulnya bercak cokelat atau putih yang kemudian berkembang menjadi lubang cokelat. Lubang ini terjadi karena luluhnya mineral gigi akibat reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, fruktosa, dan glukosa oleh beberapa tipe bakteri penghasil asam.
Ketika kita kecil dulu, pasti akrab dengan nasehat orang tua kita: jangan makan permen banyak-banyak, nanti giginya ompong!. Permen mengandung banyak gula.
Sisa gula yang tertinggal didalam mulut dan menempel di gigi inilah yang menyebabkan pH didalam mulut menjadi asam hingga mineral gigi menjadi luruh.
Lubang pada gigi baru akan terasa sakit bila lubang gigi sudah dalam dan mencapai rongga pulpa yang berisi pembuluh darah dan saraf.
Gigi yang sudah berlubang harus segera ditambal untuk mencegah terjadinya infeksi lebih jauh. Namun bila gusi sudah mengalami pembengkakan harus dilakukan perawatan akar.
Karies gigi bisa dilihat dengan mata telanjang. Semua gigi yang terdapat bercak putih atau kecoklatan pada emailnya dapat didiagnosis terkena Karies. Sehingga sebenarnya bisa dideteksi sejak dini walaupun belum tampak secara fisik adanya lubang pada gigi.
Pada beberapa kasus diperlukan bantuan radiografi untuk mengamati dan menetapkan seberapa jauh penyakit itu merusak gigi.
Karies dapat dicegah dengan melakukan kebiasaan baik menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur dan rutin memeriksakan gigi setiap enam bulan sekali.