Sebuah langkah yang signifikan telah dilakukan para peneliti Belanda yang berhasil mengembangkan pengganti jaringan gusi yang dapat digunakan untuk rekontruksi rongga mulut. Mereka menggunakan jaringan mulut pasien dalam jumlah kecil yang diambil melalui biopsi, kemudian dikultur dan diperluas secara in vitro dalam waktu 3 minggu.
OperaSi rekontruksi di dalam rongga mulut sangat dibutuhkan setelah eksisi tumor, perbaikan celah palatum ;ataupun penambahan jaringan lunak di sekitar gigi ataupun dental implan.
Sebelumnya belum ada produk jaringan rongga mulut buatan yang dapat digunakan untuk aplikasi klinis. Sementara itu, kelemahan menggunakan kulit sebagai autograft di dalam rongga mulut adalah ukurannyaa, keringat dan pembentukan rambut.
Dr. Amit Patel yang merupakan editor dari Jurnal Cell Transplantation mengatakan bahwa penelitian ini memberikan dorongan yang besar bagi penerapan klinis untuk memperbaiki ginggvitis dan penyakit gusi Iainnya yang banyak dialami orang.