Angioedema dan Stomatitis Serta Anafilaksis Menyeluruh


https://www.blog.klinikdoktergigi.web.idAngioedema

Adalah suatu reaksi hipersensitivitas yang ditandai oleh pengumpalan serum didalam jaringan, dibawa oleh vasodilatasi yang diperantarai histamine.


Ada bentuk turunan dan dapatan, dengan bentuk turunan lebih serius karena kemungkinan keterlibatan organ-organ dalam.

 

Pembengkakan adalah gambaran angioedema yang paling menonjol. Timbul dengan cepat dan menghilang selama 24 jam sampai 36 jam.

Disertai dengan sensasi rasa hangat, tegang dan gatal. Umumnya mengenai jaringan perioral dan periorbital. Angioedema seringkali kambuh dan tak dapat diramalkan.

BACA JUGA:  Karsinoma Gusi adalah Lesi Gingiva Setempat

Jika suatu allergen dapat dikenali, maka dianjurkan menghindari bahan-bahan tersebut dan pemakaian antihistamin dianjurkan.

Stomatitis alergika

Stomatitis alergika juga disebut “mukositis alergika” adalah suatu reaksi hipersensitivitas tipe I oral terhadap obat atau makanan yang digunakan secara sistemik.

Manifestasi oral dari lepuh bervariasi dan mungkin secara klinis mirip dengan eritema multiformis, lichen planus atau lupus eritematosus.

Secara intraoral biasanya tampak jelas daerah merah yang kering mengkilat. Daerah-daerah putih dapat ada disekitarnya.

BACA JUGA:  Rahang Retak

Akan terjadi pembentukan vesikel multipel yang mengelupas dan akhirnya membentuk ulkus yang tertutup vibrin. Tepi meradang eritematosus dan rasa sakit terbakar adalah hal biasa.

Responnya dapat terbatas pada mukosa pipi, gusi, bibir, atau lidah atau dapat melibatkan seluruh rongga mulut. Mungkin juga disertai dengan lesi kulit. Perawatannya adalah menghindari allergen dan pemakaian antihistamin.

Anafilaksis menyeluruh

Anafilaksis menyeluruh adalah suatu reaksi hipersensitivitas cepat (tipe I) yang dapat membahayakan jiwa jika mengenai jaringan laring.

BACA JUGA:  Makanan dan Minuman Penyebab Gigi Berubah Warna

Hal itu akibat dari interaksi antigen-antibody yang membuat degranulasi sel batang dan pelepasan amine vasoaktif dan mediator seperti histamine.

Pada kasus yang hebat, suatu peningkatan yang menyeluruh dalam permeabilitas vaskuler dan kontraksi otot menyebabkan urtikaria, dispnea, hipotensi, edema laring, dan kolaps vaskuler.

Reaksi hipersensitivitas cepat setempat ringan dirawat dengan antihistamin , sedangkan epinefrin dibutuhkan untuk merawat secara efektif reaksi-reaksi anafilaktik menyuluruh yang parah. Perawatan seharusnya selalu termasuk meniadakan alergennya.