Kista limfoepitel adalah suatu massa dermal atau submukosa yang berisi cairan, berkapsul, yang timbul dari epitel yang terjebak dalam jaringan limfoid dan telah mengalami perubahan kistik.
Biasanya tanpa gejala, tetapi dapat membesar dan secara spontan membentuk fistula. Sebagian besar dijumpai pada anak-anak dan dewasa muda. Terbukti tidak ada predileksi jenis kelamin.
Jika kista limfoepitel berasal dari degenerasi jaringan lengkung brankial kedua, maka disebut sebagai kista “branchial cleft” dan tampak pada sisi lateral leher tepat dianterior dan jauh didalam sepertiga superior dari otot sternokleidomastoideus, dekat angulus mandibulae.
Kadang-kadang kista dapat terjadi didekat kelenjar parotis. Kista limfoepitel ekstraoral adalah suatu massa berfluktuasi, berbatas jelas, lunak seperti karet pada perabaan.
Daerah-daerah yang umum terkena kista limfoepitel intraoral adalah dasar mulut, frenulum lingualis, ventral lidah dan dasar lidah.
Pembengkakan-pembengkakan kecil ini jarang melebihi 1 cm diameternya, ditandai dengan batas jelas, lunak, seperti adonan dengan warna kuning.
Palpasi menunjukkan nodula yang sedikit dapat digerakkan. Jika terletak pada dasar anterior, lesi tersebut dapat merupakan suatu kista retensi mucus. Kista limfoepitel multipel jarang dijumpai.
Secara histologist, kista-kista limfoepitel biasanya dibatasi dengan epitel skuamosa berlapis, tetapi kadang-kadang dijumpai epitel berlapis pseudo, silindris, atau kubus.
Dinding jaringan ikat fibrosa mengelilingi lesi yang berisi kumpulan-kumpulan limfoid berwarna gelap dengan pusat-pusat asal yang mencolok.
Cairan luminalnya adalah kuning dan kental. Biopsi eksisi harus dilakukan untuk memberi kepastian histologist. Kekambuhan kista limfoepitel jarang terjadi.