Kawat Gigi


Kawat GigiKawat Gigi

Kawat gigi atau bracket, diantara kita pastinya ada yang sedang menggunakan alat bantu gigi ini, mengapa saya katakan alat bantu gigi? Alasan pertama karena digunakan pada gigi dan yang selalu menjaga gigi kita. Alasan kedua karena dipakai untuk menambah rasa percaya diri. Alasan ketiga karena dipakai oleh orang yang mempunyai kelainan di rahang dan bertujuan memperbaiki bentuk wajahnya.


Kawat gigi pada era lampau merupakan hal yang aneh dan terkesan merepotkan, namun sekarang remaja maupun artis menggunakan kawat gigi selain untuk memperbaiki bentuk rahang maupun giginya, tidak sedikit yang menggunakan kawat gigi ini sebagai hiasan di wajah untuk mendukung penampilan. Namun kapankah seseorang yang menggunakan kawat gigi memerlukan perawatan?

 

Kawat gigi adalah kawat yang dapat meratakan gigi. Menurut jenisnya, bracket (bagian yang menempel) pada kawat gigi untuk tujuan estetis atau kosmetik ada yang bisa dilihat dan tidak bisa dilihat. Ada yang bersifat permanen artinya tidak dapat dilepas dan dipasang, lalu ada juga yang bersifat bisa dilepas dan dipasang. Mekanismenya yaitu dia mengatur, mendorong dan menahan pergerakan gigi. Perawatan ortho bertujuan untuk memperbaiki fungsi bicara, estetis muka, sudut bibir, rahang, senyum.

BACA JUGA:  Tips Memilih Pasta Gigi yang Baik dan Sehat

Sebaiknya, pemasangan (kawat gigi) dilakukan oleh dokter gigi spesialis orthodontist. Susunan normal, geligi berbaris rapi atau antara gigi atas dan bawah bisa tepat mengatup. Kalau sudah simetris – garis tengah dua gigi depan atas sejajar dengan garis tengah dua gigi depan bawah, sedangkan letaknya persis di bagian tengah wajah. Namun, tak semua orang bagus susunan giginya.

Prevalensi (angka kejadian) kelainan susunan geligi dan pengatupan rahang di Indonesia konon mencapai 80%. Kelainan ini menjadi masalah terbesar ketiga setelah gigi berlubang dan penyakit gusi. jika gigi-geligi terlalu berjejal, maju-mundur, gingsul, atau sebaliknYa terlalu jarang, kawat gigi diperlukan untuk meluruskan. juga pada kondisi rahang bawah normal, rahang atas maju (tonggos), atau sebaliknya, rahang bawah terlalu maju, rahang atas normal (cakil). Jika tidak cepat ditangani, kelainan-kelainan itu akan membuat gosok gigi kurang bisa maksimal. Akibatnya, gigi jadi mudah berlubang, tumbuh banyak karang gigi, gusi mudah berdarah, dan memunculkan bau mulut tak Sedap. Pada tahap lebih parah, bahkan dapat menimbulkan gangguan sakit kepala dan otot leher.

BACA JUGA:  Mengenal Berbagai Macam Alat Pelindung Gigi

Sebaiknya, pemasangan kawat gigi pada akhir masa gigi campur atau ketika anak memasuki masa pubertas (12 tahun). Walaupun sudah kelihatan berjalan, sebaiknya biarkan gigi tetap tumbuh terlebih dulu sampai sekitar usia 12 tahun, agar perkembangan rahangnya maksimal. Untuk memastikan gigi pasien dipagari dengan benar, orthodontist akan mengamati dan mengambil data pasien selengkap mungkin, meliputi pemeriksaan klinis geligi, seperti pencatatan gigitan dan kesimetrisan gigi, serta katupan geligi. Semua masalah seperti gigi berlubang, karang gigi, kelainan jaringan gigi, dan perawatan saraf gigi, jika ada, harus ditangani dulu, sehingga gigi benar-benar bersih dan sehat.

Perawatan dengan bantuan kawat ini perlu kedisiplinan tinggi, karena meliputi seluruh gigi. Termasuk mengarahkan gigi yang belum tumbuh, agar mendukung perbaikan tumbuhnya rahang. Kalau perlu, dilakukan pengambilan foto rontgen yang mencakup dua sudut pengambilan, yaitu panoramik (raut seluruh geligi dan tulang) serta chepalometri (kedudukan rahang, tulang muka dan geligi). Selanjutnya, dilakukan pencetakan geligi untuk mendapatkan model. Dan hasil foto rontgen dan cetakan geligi inilah dilakukan analisis kelainan untuk rencana perawatan. Misalnya, berapa mili-meter ketidaknormalannya? Apakah cukup diasah atau plus pemakaian kawat gigi lepasan? Perlukah mencabut geraham kecil di belakang gigi taring, masing-masing dua di atas dan di bawah?

BACA JUGA:  Tentang Kawat Gigi

Pada rahang cakil, perlukah operasi pemotongan tulang bawah oleh orthodontist dan ahli bedah mulut? Perawatan berlangsung lama, antara enam bulan sampai tiga tahun (tergantung kasus). Pasien pun harus bersedia menandatangai Inform Consent atau persetujuan perawatan baik untuk perawatan dengan kawat gigi lepasan maupun cekat.

Meskipun tidak ada pantangan, sebaiknya hindari makanan yang manis, lengket, liat, dan bersoda, karena makanan jenis tersebut lebih sulit dibersihkan. makanan padat dan keras seperti apel, sebaiknya dipotong kecil-kecil. Jika bracket lepas, atau kawatnya ada yang menusuk gigi, segera menghubungi dokter. Jangan coba-coba melepas atau menyetel kawat gigi yang sudah dipasang.

Sejumlah pasien mengeluhkan rasa nyeri dan tidak nyaman. Wajar, karena ada benda asing di dalam mulut. Ada juga pasien yang mengeluhkan datangnya sariawan, pasca desakan kawat gigi ke selaput lendir. Namun percayalah kalau dokter terampil dan bekeria dengan rapi, permasalahan tersebut mestinya tak terjadi, atau setidaknya dapat dikurangi.