Kesehatan Gigi: Mencegah Lebih Baik daripada Merawat


Kesehatan Gigi: Mencegah Lebih Baik daripada MerawatGigi yang mudah sekali terserang karies adalah gigi sulung (gigi anak). Ini disebabkan karena struktur giginya Iebih tipis dan lebih kecil dibandingkan dengan gigi dewasa (gigi tetap). Perawatan gigi anak yang rusak termasuk sulit. Di samping itu juga memerlukan waktu dan dana yang tidak sedikit.

Sering dijumpai, anak-anak di sekitar kita yang giginya “dimakan ulat”. Apakah ini dibiarkan begitu saja? Bukankah yang tanggal nanti akan diganti gigi yang baru? Namun sayangnya tidak demikian, karena justru perawatan gigi dan mulut pada masa balita dan anak ikut menentukan kesehatan gigi dan mulut mereka pada tingkatan usia selanjutnya. Oleh sebab itu dianjurkan untuk membiasakan merawat gigi sejak dini.


BACA JUGA:  Efek Samping Dari Bleaching Gigi

Fuor yang sangat dibutuhkan lapisan email tadi, telah Iama diyakini dan digunakan secara luas untuk pencegahan karies gigi. Nuor efektif bila diberikan pada saat pertumbuhan dan perkembangan gigi, mulai dari awal kehamilan hingga pasca melahirkan.

 

 Di Negara kita, pemberian nuor melalui air minutn masih sulit terwujud. Air minum baik yang berasal dari air tanah, air PDAM, dan air kemasan hanya mempunyai kadar nuor di bawah 0,3 ppm. Padahal dari hasil penelitian kadar nuor dalam air minum yang dapat mengurangi terjadinya karies sekitar 1 ppm.

BACA JUGA:  Kurangi Mengkonsumsi Buah-buahan yang Dapat Merusak Gigi

Selain melalui air minum, masih ada cara lain dalam memberikan nuor seperti melalui pemberian nuor dalam bentuk tablet, bisa melalui garam, susu, ataupun vitamin. Bisa juga melalui pasta gigi yang mengandung nuor. Kita juga masih mempunyai sumber dari alam. Secara ummm, nuor terdapat pada sayur-sayuran, buah-buahan, minuman, ikan, dan daging. Namun kadar yang tertinggi ditemukan pada ikan teri, sawi, dan teh.

Tips

Di bawah ini tips-tips yang bisa dilakukan untuk segala umur:

  1. Kurangi konsumsi makanan manis dan mudah melekat pada gigi seperti permen dan coklat. Pada anak mungkin melarangnya sama sekali dapat menimbulkan dampak psikis, maka perlu dipikirkan alternatif penyelesaiannya.
  2. Menggosok  gigi secara teratur dan benar. Sebaiknya dilakukan pada pagi, sore dan menjelang tidur. Lebih baik bila dilakukan tiap usai makan. Dalam hal ini pilihlah sikat gigi yang berbulu halus dan pasta gigi yang mengandung nuor. Biasakan pula berkumur-kumur setelah makan makanan manis.
  3. Siapkan makanan yang kaya akan kalsium (seperti ikan dan susu), nuor (sayur, daging dan teh), vitamin A (wortel, vitamin C (jeruk), vitamin D (susu), vitamin E (kecambah).
  4. Menjaga higienis gigi dan mulut. Bila ada karang gigi sebaiknya dibawa ke dokter untuk dibersihkan. Sebaiknya pula memeriksakan gigi tiap enam bulan sekali.