Mengenal Kista Lamina Dental dan Gigi Natal


https://www.blog.klinikdoktergigi.web.idKista-Kista Lamina Dental

Sisa-sisa dari lamina dental yang gagal untuk berkembang menjadi benih gigi dapat mengalami degenerasi dan membentuk kista-kista lamina dental.


Kista ini dklasifikasikan menurut lokasi klinis tempat kista dijumpai, seperti Epstein’s pearl ataupun nodula-nodula Bohn. Epstein’s pearl adalah kista palatum berisi keratin yang berkembang dari pulau-pulau sel epitel yang tetap ada ditempat penggabungan dari lereng palatal embrionik yang berhadapan.

 

Mutiara-mutiara tersebut biasanya kecil, keras, keputih-putihan dan dijumpai dalam kelompok kira-kira berisi tiga. Biasanya terletak pada garis tengah palatum atau pertemuan dari palatum keras dan lunak.

BACA JUGA:  Masalah Gigi Darurat dan Paramedian Lip Pits

Nodula-nodula Bohn atau kista ginggiva tampak sama dengan Epstein’pearls, tetapi terbatas pada lingir alveolar dari bayi. Kista-kista kelamin dental bervariasi dalam ukurannya dari 1 mm sampai 1 cm dan kedua tipe hilang dengan sendirinya.

Hilangnya nodula-nodula Bohn terjadi pada erupsi gigi, sedangkan kista palatum dapat di insisi jika gagal menghilang secara spontan.

Gigi-Gigi Natal

Gigi-gigi natal adalah struktur odontogenik kelebihan yang kadang-kadang tampak pada bayi; paling sering sebagai suatu ciri bawaan keluarga.

BACA JUGA:  Pengertian Kista Coklat

Gigi-gigi pra sulung ini umumnya terletak dianterior mandibula dan seringkali hanya terdiri atas bahan bertanduk dan berkapur. Pembentukan akar jelas tidak ada dan umumnya goyang.

Gigi-gigi natal diyakini timbul dari benih gigi tambahan dan pencabutan sederhana adalah perawatan yang dianjurkan. Gigi-gigi natal seharusnya dibedakan dari gigi sulung yang erupsi premature dengan cara membuat radiograf yang sesuai sebelum perawatan gigi-geligi.