Diagnosis dan Pencegahan Karies Gigi


Diagnosis Karies Gigi
Kunci keberhasilan prosedur gigi dimulai dengan diagnosis yang tepat yang membuat praktisi menyediakan perawatan dan tindakan pencegahan yang diperlukan pasien. Merupakan tanggung jawab praktisi untuk mencatat riwayat medis yang akurat dan mengingat pemeriksaan intraoral dan faktor resiko eksternal.

Pemeriksaan klinis untuk menilai adanya karies akar paling baik dilakukan dengan eksplorer yang dapat mendeteksi perbedaan pada sifat permukaan (misalnya, lunak atau keras) dan kontur permukaan. Permukaan gigi harus dibersihkan saat plak menutupi lesi dan lesi mungkin tidak terdiagnosa. Transiluminasi dan penglihatan langsung seharusnya digunakan. Penting untuk diingat bahwa nyeri bukan merupakan keluhan yang sering didapatkan dari pasien dengan karies akar.


Radiografi akurat merupakan alat diagnostik yang sangat penting dan seharusnya bebas dari tumpang tindih atau terbakarnya gambar. Bahan khusus dapat berguna untuk mendeteksi karies akar, yang kadang-kadang menunjukkan warna yang sama dengan dentin. Bahan ini mewarnai dentin yang terinfeksi dan membolehkan klinisi untuk mendeteksi karies yang tersembunyi. Kamera intraoral dapat menjadi alat yang penting dalam mendidik pasien dan menunjukkan gigi mereka.

 
BACA JUGA:  Solusi Tepat Mengatasi Karies Gigi pada Anak

Pencegahan Karies Akar Gigi
Pencegahan karies akar memerlukan penilaian dan observasi yang tepat mengenai tingkat resiko karies pada pasien. Tindakan pencegahan yang tepat dengan menghilangkan plak, modifikasi diet, dan penggunaan fluoride topikal22,30 ditunjukkan menghambat lesi karies aktif secara signifikan.

Tindakan pencegahan meliputi mendidik pasien dan orang-orang yang menolong mereka untuk menghindari makanan yang mengandung gula, pemeliharaan dengan teknik penyikatan gigi, dan oral hygiene yang tepat, dan mendapatkan cek up gigi yang teratur. Pasien lanjut usia (khususnya dengan kemampuan manual yang terbatas) perlu untuk diajarkan mengenai kontrol plak dengan penggunaan sikat interproksimal atau alat oral hygiene elektrik.

BACA JUGA:  Restorasi Gigi Akibat Karies Akar

Banyak pasien lanjut usia yang dalam pengobatan dengan efek samping antikolinergik. Dokter mereka perlu untuk menasehati pasien mengenai efek samping beberapa obat, sehingga tindakan pencegahan yang diperlukan dapat dilakukan. Klinisi harus memberikan perhatian khusus kepada pasien karies akar yang menggunakan protesa gigi. Ini diperoleh dengan penanganan jaringan lunak yang tepat selama prosedur protesa cekat (misalnya desain, kontur, dan polish) dan menghindari penempatan margin restorasi di koronal jaringan sekitarnya. Untuk menghilangkan akumulasi plak. Untuk protesa lepasan, retainer dan plane seharusnya ditempatkan pada daerah yang mudah dibersihkan yang membolehkan aliran saliva.

Seperti yang dinyatakan sebelumnya, fluoride merupakan agen yang tepat untuk pencegahan karies akar karena mengawali proses remineralisasi dan mengurangi laju demineralisasi. Terdapat banyak metode untuk menyediakan fluoride. Fluoride dalam air minum menghasilkan peningkatan resistensi terhadap karies akar, dan orang-orang yang tinggal di daerah air berfluoride umumnya kurang cenderung mengalami karies dibandingkan yang tinggal pada daerah yang kekurangan air berfluoride.

BACA JUGA:  Strategi dalam Mencegah Timbulnya Karies Gigi

Produk fluoride topikal tersedia dalam obat kumur sodium fluoride 0,05%, obat kumur chlorhexidine 0,12%, dan dalam gel sodium fluoride netral 1,1% menggunakan teknik sendok cetak 5 menit, dengan 4 kali aplikasi setelah 2-4 minggu. Produk lainnya adalah pasta gigi yang mengandung sodium fluoride 1100 ppm, permen karet yang berfluoride yang efektif khususnya pada pasien dengan aliran saliva yang rendah dan permen karet yang mengandung xylitol yang menstimulasi aliran saliva dan mengurangi pembentukan plak, walaupun penelitian tidak menunjukkan keefektifannya dalam mencegah karies pada orang dewasa. Varnish yang mengandung fluoride juga telah efektif melawan karies akar. Aplikasi adesif dentin dapat memiliki pengaruh merugikan pada permukaan akar yang terdemineralisasi.