Leukoplakia atau Bercak Putih Pada Mukosa Mulut


https://www.blog.klinikdoktergigi.web.idLeukoplakia adalah suatu istilah klasik untuk plak atau bercak putih pada mukosa mulut yang tidak dihapus dan tidak dapat diklasifikasikan sebagai penyakit lain apapun yang dapat diagnosis secara klinis.

Leukoplakia bisa mengenai semua usia; tetapi, sebagian besar kasus terjadi pada pria antara usia 45 dan 56 tahun. angka insidensi dewasa ini menunjukkan bahwa rasio pria dan wanita menurun, dengan wanita menderitanya hampir sama seringnya seperti pria.


Leukoplakia  adalah reaksi protektif terhadap iritasi-iritasi kronis. Tembakau, alkohol, sifilis, devisiensi vitamin, ketidak-seimbangan hormon, galvanisme, gesekan kronis, dan kandidiasis termasuk dalam penyebab lesi ini.

 

Leukoplakia sangat bervariasi dalam ukuran, lokasi dan gambaran klinisnya. Daerah-daerah yang lebih sering terserang leukoplakia adalah lateral dan ventral lidah, dasar mulut, mukosa alveolar, bibir, trigonum retromolar-palatum lunak dan gusi cekat mandibula.

BACA JUGA:  Karsinoma Sel Skuamosa

Permukaan lesinya dapat tampak licin dan homogen, tipis dan mudah hancur, pecah-pecah, berkerut, verukoid, noduler atau bercak-bercak. Warnanya dapat merupakan variasi lembut dari lesi-lesi putih translusen pucat sampai abu-abu atau putih-coklat.

Sistem klasifikasi yang diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan 2 divisi untuk leukoplakia nonhomogen selanjutnya disubdivisikan menjadi eritroleukoplakia, noduler, bercak dan verukoid.

Sebagian besar leukoplakia (80%) adalah jinak; kasus sisanya adalah displastik atau kanker. Dilema klinisnya adalah dalam menentukan leukoplakia mana yang praganas atau ganas, terutama karena 4 samapai 6 % dan semua leukoplakia berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa dalam 5 tahun.

BACA JUGA:  Hubungan Antara Karies dan Diet

Daerah-daerah yang berisiko tinggi untuk keganasan meliputi dasar mulut, lateral dan ventral lidah, kompleks uvulo-palatal dan bibir.

Leukoplakia dengan daerah-daerah merah setempat juga mempunyai risiko tinggi untuk karsinoma. Sebagai contoh, leukoplakia nonhomogen, terutama speckled leukoplakia, menggambarkan adanya displasia epitel dalam kira-kira separuh kasusnya dan mempunyai angka rata-rata perubahan keganasan yang tertinggi di antara leukoplakia-leukoplakia intraoral.

Candida albicans, suatu organisme jamur yang seringkali dihubungkan dengan speckled leukoplakia dapat mempunyai peranan dalam perubahan displastik yang ada.

BACA JUGA:  Penggunaan Obat Analgesik

Langkah awal dalam perawatan leukoplakia adalah menghilangkan setiap faktor iritasi dan penyebab, kemudian mengamati penyembuhannya.

Lesi tersebut dapat atau tidak dapat hilang. Jika leukoplakia mulut yang tak jelas tersebut menetap, maka harus biopsi. Biopsi dari berbagai daerah mungkin diperlukan untuk lesi yang menyebar. Daerah-daerah nonhomogen dari suatu lesi harus selalu dipilih untuk biopsi