Koleksi Jamur Makroskopis


Fungi (jamur) merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal, struktur tubuh, sifat hidup, habitat, pertumbuhan, dan reproduksinya. Fungi terdiri dari kapang dan khamir. Kapang bersifat filamentus, sedangkan khamir bersifat uniselular. Istilah cendawan, kapang, khamir maupun ragi seringkali dicampur-baurkan, padahal masing-masing istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda-beda. Untuk memudahkan istilah-istilah tersebut, para pakar biologi kemudian menyatukannya ke dalam satu golongan yaitu jamur atau fungi. Kita mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.

BACA JUGA:  Penyebab dan Pencegahan Xerostomia

Pada umumnya jamur bersel banyak (multiseluler), tetapi adapula beberapa yang bersel satu (uniseluler). Berdasarkan sifat ini pula, maka ukuran jamur sangat bervariasi dari yang sangat kecil/mikroskopis sampai yang berukuran cukup besar/makroskopis. Menurut Ainsworth (1968) ada sekurang-kurangnya 50.000 spesies dan 4.000 genera jamur yang telah dikenal. Sejumlah besar spesies jamur memiliki peranan yang penting bagi kehidupan manusia. Hal ini yang menyebabkan lahirnya cabang ilmu mengenai seluk beluk jamur, yaitu mikologi.


Morfologi
Jamur adalah suatu tumbuhan yang sangat sederhana, berinti, berspora, tidak berklorofil, berupa sel atau bercabang-cabang dengan dinding dari selulosa atau khitin atau bahkan dari keduanya. Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Morfologi jamur terdiri dari struktur somatik atau vegetatif yaitu : 1) thallus yang merupakan filamen atau benang hifa; 2) miselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang dinamakan hifa. Dinding sel atau dinding hifa umumnya terdiri dari selulose, zat serupa lignin, dan beberapa zat organik lainnya. . Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel.

 
BACA JUGA:  Kebiasaan yang Tidak disadari Ternayata Merusak Gigi

Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat. Inti sel jamur lengkap, yang disebut juga dengan eukarion, yaitu inti yang berdinding, mempunyai nukleolus dan bahan inti (kromatin). Jenis-jenis jamur makroskopis pada umumnya tergolong dalam kelas Basidiomycetes. Ciri-cirinya adalah memiliki tudung (pileus), bilah (lamellae), cincin (annulus), batang (stipe), cawan (volva), dan akar semu (rhizoides). Namun tidak semua jenis jamur memiliki bagian-bagian yang lengkap. Ada yang memiliki cincin tanpa cawan ataupun