Karies akar dapat terjadi di daerah yang abrasi, erosi, dan abfraksi, atau pada karies akar gigi primer dan decay rekuren. Terjadinya karies akar ini pada apical ke cementoenamel junction (CEJ). Penting untuk memahami sifat dan perbedaan lesi permukaan akar yang dapat terjadi, jadi defenisi dari lesi karies akar yang bervariasi diringkaskan sebagai berikut.
Abrasi permukaan akar merupakan lesi yang keras, licin, berbatas tajam dan mengkilat, yang terdiri dari goresan dan bebas plak. Ini disebabkan oleh abrasi mekanik, seperti penyikatan gigi, sedangkan erosi permukaan akar merupakan lesi yang keras dan relatif halus yang terjadi di daerah yang bebas plak. Lesi ini tidak memiliki batas dan terbentuk ketika etsa asam mengenai jaringan mineralisasi, seperti terjadi dari konsumsi berlebihan buah atau jus yang mengandung asam phospor atau asam sitrat.
Abfraksi merupakan proses mekanik yang melibatkan perubahan bentuk gigi dan kelenturan oleh tekanan eksentrik, yang mengakibatkan hilangnya struktur gigi pada daerah servikal dan berkembangnya takik berbentuk V yang menyebabkan struktur gigi menjadi lebih lemah.
Karies permukaan akar merupakan lesi yang lunak, tidak beraturan, dan progresif yang terjadi pada apikal ke CEJ. Ini disebabkan oleh adanya plak bakteri dan konsumsi gula yang berulang, yang mengakibatkan larutnya mineral dari jaringan kalsifikasi. Karies permukaan akar mulai terjadi saat hilangnya perlekatan periodontal dan permukaan akar menjadi terpapar dengan lingkungan mulut.
Regio dimana karies akar mulai terjadi mungkin berbentuk bulat atau oval, dan dapat dimulai pada satu atau lebih bagian pada gigi. Dari satu regio selanjutnya dapat menyebar disekelilingnya dan bergabung dengan regio karies akar lainnya. Regio ini dapat nampak sebagai daerah outline yang berwarna putih atau diskolorisasi (coklat atau hitam), dengan atau tanpa kavitas pada permukaan akar yang terpapar atau pada margin restorasi yang ada.
Karies akar lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita. Molar mandibula merupakan gigi yang paling rentan terhadap karies akar, diikuti oleh premolar, caninus, dan incisivus, yang jarang terlibat, urutan ini sebaliknya pada maxilla. Permukaan facial gigi merupakan yang paling rentan terhadap lesi ini.