Beberapa Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Karies Gigi


Beberapa Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Karies GigiFaktor penyebab ternjadinya karies pada gigi akan dibahas pada artikel kali ini. Sebelumnya pada artikel masalah karies info gigi telah membahas bagiamana proses terjadinya karies akar tersebut lalu apa saja faktor-faktor penyebab sehingga karies ini terjadi pada gigi? Beikut ulasannya yang diberikan oleh blog.klinikdoktergigi.web.id.

Mikroorganisme      


Faktor penyebab kerusakan gigi yang paling utama tidak lain kalau bukan peran bakteri dan bakteri yang paling terkenal yang menyebabkan karies gigi adalah Streptococcus mutans. Bakteri ini sangat kariogen karena mampu membuat asam dari karbohidrat yang dapat diragikan. Akibatnya bakteri-bakteri terbantu untuk melekat pada gigi serta saling melekat satu sama lain.

 

Streptococcus mutans berperan dalam proses awal karies yaitu lebih dulu masuk lapisan luar email. Selanjutnya Lactobacillus acidophilus mengambil alih peranan pada karies yang lebih merusakkan gigi. Mikroorganisme menempel di gigi bersama plak. Plak terdiri dari mikroorganisme (70 %) dan bahan antar sel (30 %). Plak akan tumbuh bila ada karbihidrat, sedang karies akan terjadi bila ada plak dan karbohidrat.

Substrat

Substrat adalah campuran makanan halus dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari yang menempel pada gigi. Seringnya mengkonsumsi gula akan menambah pertumbuhan plak dan menambah jumlah Streptococcus mutans didalamnya.

BACA JUGA:  Menerapkan kesan positif pada anak mengenai seorang dokter gigi

Sukrosa merupakan gula yang kariogen, walaupun gula lainnya tetap berbahaya. Sukrosa merupakan gula yang paling banyak dikonsumsi, maka sukrosa merupakan penyebab karies yang utama.

Inang atau Gigi

Faktor- faktor dari gigi yang berpengaruh terhadap peningkatan karies, yaitu :

a). Bentuk
Variasi morfologi gigi juga mempengaruhi resistensi gigi terhadap karies. Gigi dengan fissure (lekukan) yang dalam lebih mudah terserang karies. Hal demikian memudahkan masuknya makanan di daerah itu yang sulit dibersihkan.

b). Posisi
Gigi yang berjejal dan susunannya tidak teratur lebih sukar dibersihkan. Hal ini cenderung meningkatkan penyakit periodontal dan karies. Gigi geligi berjejal (crowding) dan saling tumpang tindih (over lapping) akan mendukung terjadinya karies, karena daerah tersebut sulit dibersihkan.  Gigi yang mempunyai permukaan dan bentuk yang tidak teratur dapat mengakibatkan sisa-sisa makanan terselip dan bertahan sehingga produksi asam oleh bakteri berlangsung cepat dan mengakibatkan terjadinya pembusukan gigi yang memicu timbulnya gigi berlubang.

c). Struktur
Komposisi gigi sulung terdiri dari email dan dentin. Dentin adalah lapisan di bawah email.  Permukaan email lebih banyak mengandung mineral dan bahan-bahan organik dengan air yang relatif lebih sedikit. Permukaan email terluar lebih tahan karies dibanding lapisan di bawahnya, karena lebih keras dan lebih padat. Struktur email sangat menentukan dalam proses terjadinya karies.

BACA JUGA:  Penyebab Sariawan

Keberadaan flour dalam konsentrasi yang optimum pada jaringan gigi dan lingkungannya merangsang efek anti karies .

Waktu

Waktu menjadi salah satu faktor penting, karena meskipun ada ketiga faktor sebelumnya proses pembentukan karies gigi relatif lambat dan secara klinis terlihat kehancuran dari email lebih dari empat tahun.

Saliva berperan dalam menjaga kelestarian gigi. Banyak ahli menyatakan, bahwa saliva merupakan pertahanan pertama terhadap karies, ini terbukti pada penderita Xerostomia (produksi ludah yang kurang) dimana akan timbul kerusakan gigi menyeluruh dalam waktu singkat.

Sekresi kelenjar anak-anak masih bersifat belum konstan, karena kelenjarnya masih dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan. Saliva berfungsi sebagai pelicin, pelindung, penyangga, pembersih, pelarut dan anti bakteri. Sekresi air ludah yang sedikit atau tidak ada sama sekali memiliki persentase karies yang tinggi.

Berikut peranan aliran saliva dalam memelihara kesehatan gigi:

  • Aliran saliva yang baik akan cenderung membersihkan mulut termasuk melarutkan gula serta mengurangi potensi kelengketan makanan. Dengan kata lain, sebagai pelarut dan pelumas.
  • Aliran saliva memiliki efek buffer (menjaga supaya suasana dalam mulut tetap netral), yaitu saliva cenderung mengurangi keasaman plak yang disebabkan oleh gula.
  • Saliva mengandung antibodi dan anti bakteri, sehingga dapat mengendalikan beberapa bakteri di dalam plak.  Namun jumlah saliva yang berkurang akan berperan sebagai pemicu timbulnya kerusakan gigi.
BACA JUGA:  Pemphigus Vulgaris

Faktor predisposisi dan penghambat yang berhubungan tidak langsung dengan proses terjadinya karies, antara lain :

a). Letak geografis

Perbedaan prevalensi karies ditemukan pada penduduk yang geografis letak kediamannya berbeda seperti lamanya matahari bersinar, suhu, cuaca, air, keadaan tanah, dan jarak dari laut. Kandungan flour 1 ppm dalam air akan berpengaruh terhadap penurunan karies.

b). Pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap pemeliharaan kesehatan gigi

Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan/ kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek yang diterimanya. Sikap itu belum merupakan tindakan, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan.

Tindakan atau praktek yaitu suatu respon seseorang terhadap rangsangan dari luar subyek, bisa bersifat positif atau tindakan secara langsung dan bersifat negatif atau sudah tampak dalam tindakan nyata.